Langsung ke konten utama

HALAMAN CURCOL

Ada kalanya sebagai manusia biasa saya pribadi merasakan kesepian yang teramat sangat, kalian pernah begitu? Barangkali pernah, tapi ada juga yang bisa jadi masih bersikap naif sambil membaca dan mengernyitkan dahi selagi menggelengkan kepala lalu berkata dalam hati, saya tidak pernah kesepian.

Setiap orang hidup pasti punya masalah yang akan membuat mereka merasa terpuruk yang akan menumbuhkan rasa kesepian ini. Pertengkaran dengan orang terdekat, dicampakan, kehilangan, atau bahkan mereka memang kesepian sejak lama namun mencoba menutupinya dengan hidup seolah punya kebahagiaan melimpah, kesenangan, teman banyak dan ketenaran, padahal semua palsu. Palsu, karena saat dia kembali di kamar tidurnya, sendiri lalu melupakan setiap kesenangan yang baru saja dilakukan.

4 Oktober 2015 kemaren saya baru kehilangan orang yang benar-benar berharga. Mungkin hal ini yang membuat saya kali ini teramat sangat merasakan kesepian. Tempat saya berbagi segala hal harus pergi lebih awal menghadap-Nya. Bahu yang selalu bersedia menopang kesedihan dan masalah saya tiba-tiba hilang. Tertawa lepas penuh kemenangan saat dia merasa menang bisa membuat saya ngambek hanya bisa dirindukan, dia yang selalu membanggakan saya dan percaya penuh dengan kemampuan saya, yang tau betul saya, kini hanya bisa saya kenang dengan senyum sekaligus air mata.

Kesepian tiap orang berbeda-beda rasanya, ada yang merasa kurangnya cinta.
Kesepian bagi yang senang materi juga akan sangat menyakitkan.
Ada pula kesepian padahal mereka penuh cinta dan materi yang melimpah namun selalu merasa kurang, hidupnya senyap, karena bisa jadi mereka merindukan Tuhan.

Ungkapan dari rasa kesepian pun berbagai macam.
Selalu tampak ceria dan kuat namun kadang terlalu berlebihan, sehingga mengundang orang untuk selalu memperhatikannya, tidak peduli apa dia terlihat konyol, atau akan dicibir banyak orang sebab terlalu lebay.
Ada pula yang akan terlihat seolah-olah hidupnyalah paling merasa kesepian, sengsara dan menderita, alasan masih sama yakni diperhatikan, agar orang simpatik, tapi kalau keseringan yang dengerin keluh kesah juga bakal enek, yah ujung-ujungnya kesepian lagi.

Kok bisa ya kesepian???

Pertanyaan di atas juga saya tunjukan untuk diri saya. Saya punya pasangan hidup, teman dan sahabat yang banyak, berarti saya punya tempat untuk mengobati rasa kesepian saya. Seharusnya begitu...

Ada kalanya jalan hati dan otak kita sedikit berbeda dengan pasangan atau dengan sahabat-sahabat yang saya punya, ada beberapa kesulitan hidup yang saya tidak bisa bagi, cara saya menghadapi hidup yang tidak sama. Semua ini tidak selalu bisa dibagi atau diceritakan kepada mereka. Yang tidak bisa di bagi inilah yang bisa membuat kesepian saya datang saat benar-benar sendiri.

Dari sudut pandang saya, manusia biasa seperti kita harus memiliki rasa kesepian. Kesepian yang pada akhirnya membuat kita mengenal diri lebih dalam, kesepian yang akhirnya membuat kita lebih menghargai dan menyayangi diri kita. Manusia bukan malaikat yang tidak punya rasa dan nafsu, maka dari itu saya pribadi kadang dalam beberapa kesempatan sering menitikan airmata dalam kesepian saya, bukan meratapi nasib diri apalagi mengsihani diri. Saya diberi rasa kesepian oleh Tuhan mungkin untuk sedikit mengingat betapa baiknya Dia selama ini untuk menjalankan skenario hidup saya, namun begitu banyaknya dosa yang saya buat. 

Kesepian saya hinggap di beberapa kesempatan, kadang hanya menghela nafas lalu hilang,  kadang juga sangat menyakitan sampai airmata saya tumpah sejadi-jadinya.
Kesepian saya mengingatkan saya betapa berharganya keluarga saya selama ini.
Kesepian saya membawa saya pada kenangan bersama sahabat-sahabat terbaik saya, kesalahan saya kepada mereka, betapa baiknya mereka untuk hidup saya, kalian sahabat-sahabat saya semoga selalu bahagia dan menyadari betapa kalian berharga untuk saya.
Kesepian saya juga mengingatkan saya betapa bersalahnya saya membuat beberapa orang tersakiti selama ini.

Dan ...
Kesepian saya mengajarkan saya untuk belajar berdamai dengan diri saya sendiri, yang kadang bersikap egois, munafik, riya, iri dan muak dengan beberapa kejadian yang saya alami beberapa tahun terakhir.

Saya berharap saat kesepian ini datang lagi, semoga saya bisa selalu menikmati momen kesakitannya tanpa berfikir mencoba mencari kebahagiaan semu dengan cara yang lain, karena akan ada banyak orang yang tersakiti karena obat kesepian seperti ini.

Untuk saya dan siapapun di luar sana, semoga rasa kesepian akan semakin mendekatkan kita dengan Tuhan. Kesepian yang bisa dijadikan alasan untuk bersyukur...

Komentar

  1. kadang, manusia memang butuh kesendirian, berteman dengan sepi, sekadar untuk kilas balik mengenang memori dan mendakatkan diri pada Tuhan

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBENCI

Hai, gue Desy yang akan bercerita tentang apa saja yang dirasa, didengar, dialami dan diketahui. Semua masalah dan pelik, pahit,manis dan bahagia kehidupan ada di sini. Di RUANG CURHAT.   Membenci adalah hal paling mudah dilakukan oleh hampir banyak orang. Entah kenapa hati begitu gampang tidak suka.   Pernah ga kalian mendengar alasan seseorang tidak menyukai orang lain hanya karena, “Ya ga suka aja.”   Membenci adalah hal yang melelahkan, terlebih saat membenci dengan tambahan amarah. Karena membenci yang biasa kita tujukan pada orang lain akan membuat hati terasa panas dengan bara amarah yang menyala. Membenci itu adalah aktivitas mengganggu, sebab kita sering sukar tidur nyenyak karena dongkol hati. Sementara yang di benci malah hidup normal dan baik-baik saja.   Karena membenci seseorang kita juga bisa lelah menangis kecewa. Meski mulut berkata, “Aku ga benci, cuma kecewa.” Tapi tiap ketemu ada rasa memuncah di hati yang ingin segera diluapkan, entah dengan makian,

TV Indonesia Sejagat Raya

Saya emak rumah tangga yg full time ngurusin anak sama suami sambil curi-curi waktu buat ngurusin olshop kecil-kecilan (sekalian promo di FB: desy faurina dan follow Instagram @desyfaurina yaach kali aja emak mau jajan). Yaah umumnya emak-emak rumah tangga hiburan yang paling sering dinikmati ya TV, walau ga dari pagi ketemu pagi nonton TV aja tapi karena tiap hari ketemu ama tuh TV membuat saya sedikit banyak nyaris tau jadwal acaranya. Hehe bukan kurang kerjaan juga tp emang pengangguran mau gimana??? Dari sekian tahun pernikahan (biarpun masih seumur kecambah) saya kok ngerasa tontonan TV lokal se-Indonesia Raya nyaris ga ada peningkatan mutu, apalagi beberapa tahun terakhir.  Miris dan meringis berhubung saya punya anak usia 3 tahun yang udah ngerti banget sama TV, saya cukup kesulitan memilah milih tayangan baik buat anak (emak lain juga sama kayanya). Itu buat anak lain lagi buat ABG hedeeeh klo dulu zaman 90an masih ada tayangan FTV dongeng kaya cinderella dan beberapa donge

MAMAHKU ANAK SOSMED (Fiksi)

"Kanaya, belikan Mamah paket data dong!!" Terdengar teriakan mamah dari luar kamar dengan suara agak mono, yg kalau dari dekat bisa memekikan tekinga. "Iya mah,bentar!!!" Aku menyahut tidak kalah cempreng dengan tingkat mono sumbang. Mamah baru kenal sosial media beberapa tahun terakhir dan lagi gila-gilanya. Selalu pajang kegiatan terkininya dengan gaya super eksis. Mamah berusia 43 tahun namun dengan perawakan mungil dan masih awet muda, banyak teman-temannya bilang kalau mamah seperti 10 atau 15 tahun terlihat lebih muda. Sosok ibu tunggal pekerja keras, beliau cukup ulet setelah Papah meninggal karena serangan jantung. Beliau pegawai salah satu perusahaan swasta. Kehidupan kami cukup sederhana namun kebutuhan tidak kekurangan, ya cukuplah. Namun semenjak kecanduan Mamah dengan sosmed membuat hidup sepertinya lebih irit. Uang jajanku berkurang, makan di rumah dengan lauk alakadar, keperluan sekolah tidak lagi utama. Mungkin dananya pindah untuk baju gamis yan