#cerita_harian_desy
Cerita fiksi oleh Desy Faurina
Dania sedang asik menatap layar HP dan menggulirkan jemarinya sambil membaca tulisan yang diketiknya. Ini tahun ajaran baru, Dania sibuk mencatat persyaratan OSPEK, takut terlewat dia mengulang - ulang setiap persyaratan yg sudah tersimpan di catatan HP.
" Ribet amat sih, tinggal di foto aja apa susahnya?" Suara dari belakang membuat Dania tersentak refleks memalingkan wajah.
" Damar, wah masuk kampus ini juga. Beneran Damar kan?" Mencoba memastikan yang dilihatnya, tak percaya.
Damar menganggukkan kepala sambil melempar senyum manisnya. Sosok pemuda dengan perawakan tinggi, tegap, berkulit hitam manis plus senyum teramah dengan dukungan paras gantengnya. Gadis manapun akan meleleh.
Dania gadis yang memiliki paras cantik dengan kulit kuning langsat ini pun membalas dengan senyum yang tak kalah manis.
Damar dan Dania adalah teman SMP dan pernah 2 tahun di kelas yang sama. Mereka cukup dekat karena selalu dalam kelompok belajar yang sama sebab dari daftar nama siswa yang ada di urutan huruf D. Hobi bermusik yang sama, Dania pandai bernyanyi dan Damar jago main gitar serta tongkrongan yang sama membuat mereka tidak canggung lagi saat bertemu pertama kali setelah berpisah di jenjang SMA.
***
" Nia, tuh pacarmu nunggu di luar " Stefie teman kuliah Dania memberitahu kalau Damar ada di luar kelas.
Ya, setelah pertemuan sebelum OSPEK mereka mulai berhubungan, suka duka saat masa orientasi membuat mereka sering jalan bersama, mulai dari cari perkakas OSPEK, cari bahan kuliah dan makan bersama usai kelas pun lebih sering bersama. Walau beda jurusan untuk junior macam mereka masih banyak kuliah umum yang jamnya masih sama. Sekarang sudah satu semester mereka bersama. Menikmati dunia kasmaran yang bisa bikin lupa kalau yang lain juga masih bernafas duduk di sebelah. Membuat hiri sekaligus Ilfeel bagi pala jones (jomblo ngenes).
"Nanti sore masih ada kelas?" Tanya Damar sambil menggenggam lembut tangan Dania.
" Sepertinya kosong." Dania mencoba mengingat.
" Gimana sih neng, lupaan banget. Dicek lagi deh! Ingatan kamu isinya aku semua ya?" Damar mencoba menggobal. Walaupun receh tapi sukses membuat Dania tersipu dan mungkin dalam hati ingin jumpalitan kegirangan.
***
Malam minggu jalan bersama seperti pasangan dimabuk cinta kebanyakan. Makan, nonton dan berkeliling kota dengan motor matic kesayangan Damar pun sudah membuat Dania begitu bahagia. Senyum tidak pernah lepas dari bibir kecilnya. Begitulah cinta, senyum bahagia sepanjang waktu bersama yang bisa buat gigi kering pun tak terasa.
Damar pemuda pendiam ini begitu sangat perhatian, penyabar dan pengertian. Untuk mengahadapi sikap manja dan egois tingkat dewa Dania, bisa dikatakan Damar memiliki sifat pasangan yg berakreditasi A bintang lima.
Diambekin dia cuma senyum sambil setia mencoba berbaikan dengan sabar, saat Dania curhat karena suatu masalah Damar memberikan bahu kokohnya untuk menumpahkan tangis tanpa penghakiman. Bergenggaman tangan saat jalan bersama. Tertawa lepas bersama saat duduk lesehan makan di emper jalan, tidak mewah namun kehangatan dan cinta Damar begitu kuat di rasakan Dania. Damar selalu ada untuk Dania.
Sedang Dania dengan sikap kekanak-kanakan bikin gemas namun penuh perhatian, ceria yang dimiliki membuat Damar luluh lantak.
***
" maaf ...." Ucap Dania dengan bibir bergetar dan air mata tertahan.
Damar terdiam menghela nafas, jantungnya terasa nyeri.
"Aku yang minta maaf Nia. Selama tiga tahun kita sama-sama aku nggak pernah berani ketemu ibumu." Damar dengan raut muka mencoba tegar duduk bertopang kaki di depan Dania yang duduk di bangku kayu dengan lunglai.
Damar tak tau harus apa ketika pujaan hati akan dinikahkan dengan pemuda pilihan orang tuanya. Damar baru lulus kuliah dan belum punya apa-apa untuk bisa dijadikan jaminan meminta gadis yang begitu dicintainya. Damar tidak memiliki keberanian membawa cintanya pulang dengan ketakutan Dania akan susah hidupnya jika sekarang hidup bersama. Damar dalam kemelut. Hati dan otaknya tidak bisa saling kompromi. Dia takut kehilangan Dania namun cukup pengecut untuk mempertahankannya.
Perlahan air mata Dania tumpah tak tertahan. Hatinya hancur. Menolak permintaan ibu, orang tua satu-satunya sangat tidak mungkin. Harapannya hanya jika Damar memiliki keberanian bertemu sang ibu.
Damar menyeka air mata Dania tanpa berkata apapun. Matanya berkaca-kaca dadanya sesak. Dipeluknya Dania yang diiringi dengan pecahnya tangis Dania yang sudah memuncak. Akhirnya cintapun harus patah.
***
Sepucuk surat cinta Dania.
Suara lembut darimu yang kokoh selalu membuat kesalku hilang. Aku yang kekanak - kanakan menyusahkanmu dengan rengek manja tapi kau tetap dengan senyum hangatmu.
Aku belajar sabar dari tenangmu menghadapi emosi dan egoisku.
Aku belajar mencintai dari caramu mengasihiku.
Dan...
Aku harus belajar ikhlas saat melepas cintaku.
Maaf harus meninggalkan.
Maaf harus menghancurkan hati.
Maaf untuk segala kesusahan yang pernah ku beri.
Terimakasih sudah memberi hatimu.
Termakasih untuk semua waktu membahagiakan untukku.
Terimakasih cinta pertama.
***
Surat cinta Damar untuk Dania
Dania, maafkan pengecut ini meninggalkan.
Senyummu mengukir hariku di tiga tahun masa sulitku.
Ceriamu selalu membuat coretan warna - warni di hariku.
Maafkan selama hari bersamaku harus merasakan terik matahari dan derasnya hujan.
Maafkan aku yang tidak selalu bisa membuatmu tersenyum.
Maafkan aku yang begitu pengecut menyerah dengan keadaan dan menghancurkan hatimu.
Maaf untuk torehan luka yang kubuat di hatimu.
Semoga pemuda pendamping hidupmu sosok yang bisa melindungi diri dan hatimu jauh lebih baik dari aku.
Dari aku yang selalu berdoa untukmu.
Terimakasih untuk segalanya yang telah kamu berikan.
Terimakasih cinta masa mudaku, kenangan bersamamu akan jadi cerita indah untukku.
Terimakasih cinta pertamaku.
~~~~~~~~~~~~~~
Terimakasih sudah membaca
Semoga cerita ini ga bikin ingat mantan yaaaww🤗😁
Silahkan di kritik dan berikan saran cerita berikutnya di kolom komentar.
Salam emak2 doyan dasteran cantik 😘
Komentar
Posting Komentar