#ceritahariandesy
"Okehhh bayi-bayi, mari kita bobok siang!!!!" Emak berseru mengumpulkan anak-anak yang asik nonton tv.
"Siiiaaaappp!!" Diding dan abang lari masuk kamar dengan sukarela dan senang hati. Sebab tau betul jika tak diindahkan setelah panggilan kedua aura emak bisa berubah jadi abu-abu kelam, jadilah momen bobok siang berubah horor, sebelum itu terjadi mereka memilih cari aman.
Siap rebahan pada posisi masing-masing. Diding di kiri, emak di tengah, abang di kanan. Siap dengan bantal guling masing-masing dan mepet ketek emak sebagai aroma terapi pengantar bobok.
"Huuuuaaaaaaaaaaahhh!!!!" Diding nangis kejer. Emak kira kejepit atau ketindih, secara emak lagi agak bengkakkan badannya.
"Kenapa ding?" Emak abang serempak nanya.
"Abaaaang tuuuh, Icuuuu bundakuuuuuuuuu!!!!" Diding bangkit dari kasur sambil nunjuk tangan abang yang melingkar manja di badan emak.
"Aiiishhh, diding. Ini tuh bundanya samaan!!!" Abang paham maksud diding dan memberikan perlawanan dengan suara tak kalah hectic.
"Ga auuuuu, huaaaaaaahhhhh!!" Diding bersikeras tetap mau meluk dengan kemaruk.
Emak diem di tengah semerawutnya suasana kala itu. Senyam-senyum dalam hati bergelitik terlanjur ge'er.
Aiiih, beginilah rasanya direbutkan dua lelaki yang sedang egois ingin memiliki. Untung anak, kalau gebetan kan berabe.😅😂🤣
"Gini, gimana kalau diding peluk setengah trus abang setengah." Emak memberikan saran.
"Ga auuuuuuu!" Diding tetep kekeh kemaruk.
"Diding ih, itu kan bundaku juga. Samaan, peluk sama-sama!" Abang mempertahankan.
"Huaaaaaaaaaah!!!!" Diding ngamuk sambil mukul tangan abang yang masih nemplok di emak.
Abang tak membalas mencoba berlindung di belakang emak, diding makin anarkis.
"Okeeehhh, bunda bobok siang di kasur bawah aja, diding sama abang bobok berdua sambil pelukan!" Emak melempar gagasan tanpa opsi kali ini.
"Ga mauuuuu!" Kakak beradik menolak kompak.
"Nah kalau gitu peluk samaan, diding setengah abang setengah. Ayuk ah bobok, baca doa lanjut merem!" Emak memberi titah dengan oktaf yang mulai naik tanda mengancam. 😈👿
Anak-anak manut, mengangkat tangan berdoa dan melipir mepet ke ketek emak dengan tangan melingkar memeluk manja, tentu bersama-sama. Karena mereka hafal apa yang akan terjadi setelahnya jika perseteruan tentang cemburu masih berlanjut.
Emak tak kalah siap untuk terlelap dengan hati masih berbunga. Senangnya bobok siang berselimut rasa cemburu. Jika kata afgan cemburu itu menguras hati, bukan denganku kali ini, cemburuku begitu bikin senang hati.
Ini ceritaku, emak-emak dasteran yang lagi dalam pelukan hangat para pria kesayangan. Udahan dulu ah emak mau bobok siang, peluk online semua 🤗
Komentar
Posting Komentar