Langsung ke konten utama

Daster Lusuh


#ceritahariandesy

Aku ibu rumah tangga.
Kerjaannya nyap-nyap. Kalau tidak ngobrol berarti makan.

Begitu pikir sebagian orang. Atau sekedar pikirku dalam berasumsi untuk pendapat orang lain yang hanya saya terka?

***

"Akutuh kadang mider mak, biasa ngemong anak di rumah, masak ama nyuci. Tetiba dapat undangan suruh ngisi acara  gini. Haduuuh buat apa???" Tetanggaku Nia berujar demikian saat di ajak untuk menjadi salah satu pengisi acara seminar tentang kewanitaan di daerahku.

Latar belakang pendidikannya yang seorang sarjana dengan nilai memuaskan dan sekarang mengikuti suami merantau jauh dari kampung halaman. Mengurus anak di rumah dan menjadi ibu rumah tangga full time. Memiliki ilmu yang begitu luas karena hobinya melahap segala jenis genre buku. Karena inilah saat acara itu diadakan aku sebagai salah satu anggota panitia berniat menjadikannya sebagai narasumber untuk berbagi kisah, hanya sharing bagaimana dia beradaptasi di perantauan.

Namun dari sini aku tau, ilmu yang luas dan kemampuan yang mumpuni namun saat tidak lagi di gunakan akan membuat semuanya tenggelam perlahan.

Nia pelan-pelan minder dengan statusnya. Bukan karena tidak mampu, lebih kepada memulai lagi aktivitas yang lama tidak dilakukan akan menjadikannya canggung. Seperti burung yang sudah lama tak terbang, tau cara mengepakkan sayap namun ragu apakah masih bisa menggapai angkasa.

"Ih bisa dong, kamu itu pernah berpengalaman dibidang ini, tinggal dijalankan saja lagi. Apalagi pengetahuanmu dan pengalaman kamu menjadi perantauan banyak. Bismillah, yuk bagi cerita, mana tau manfaat buat ibu muda lainnya." Aku mencoba meyakinkan.

"Aduh apa yang mau dishare toh mak? Aku cuma di rumah, ga jauh dari popok bayi sama tungku masak. Nggak ada yang spesial." Nia masih ragu.

"Nah justru itu, cara kamu menghadapi penyesuaian dan membuat kamu bahagia itu apa. Cuma ceritain pengalaman aja." Kukuh aku membangkitkan rasa
percaya dirinya.

"Oke deh, nanti tak pikirkan lagi. Kukabarin lagi lusa ya!?"

Nia pulang dan berpikir.

***
"Kita ni apa, cuma ibu rumah tangga. Mentok di rumah nonton drama." Celetuk Maya kala mampir ke rumah di sore akhir pekan.

"Yah kan ibu rumah tangga juga bisa produktif, bisa jualan online, bisa belajar online bersertifikat juga trus ilmunya buat diterapkan sama anak-anak, nulis cerita, bikin resep masakan baru atau bikin kue rumahan trus bisa dijual lagi, yang punya kemampuan ngajar bisa buka les. Banyak loh." Jawabku.

"Mana waktunya mak, ngemong anak sama beberes rumah aja nggak pernah kelar. Merem tidur pas malam aja masih kepotong melekan ganti popok anak atau nyusuin. Enak kali ya, bisa kerja kantoran. Honoran juga nggak apa deh, lumayan kan ijazah kepake dan hasilnya bantu suami?" Maya mulai berandai-andai.

" Nah yang ku bilang tadi jualan itu nggak ngasilin uang? Kalau kerja gimana anakmu?? "

Maya terdiam dan tersenyum sesaat kemudian.

***
Beberapa kali berbincang dengan para ibu rumah tangga muda. Mereka minder, merasa diri kurang berharga. Kenapa???

Semua wanita itu sama, semua ibu itu sama. Mau bekerja kantoran atau memilih di rumah. Hanya bukan berarti menjadi alasan pembanding status atau kehebatan kan?

Marry Riana seorang motivator muda pernah berkata, " Wanita sejati tidak dinilai dari profesinya, tapi bagaimana dia bisa menjadi versi terbaik dirinya."

Sebelumnya saya juga pernah bercerita tentang semua wanita itu berharga namun tidak bisa menjadi sempurna. Wanita itu luar biasa.

Banyak wanita di luar sana yang gamang, apa yang akan terjadi ketika menjadi ibu rumah tangga, ketika dirasa tidak bekerja, tidak menjadi apa-apa.

Beberapa wanita juga gengsi dengan status sarjana tidak sukses menjadi wanita karir, hanya berkutat di rumah bersama daster lusuh kebanggaan.

Tau kenapa begitu????
Karena pandangan kalian
Karena komentar kalian
Karena asumsi kalian yang tidak sedikit masih menganggap ibu rumah tangga cuma makhluk yang berpangku tangan menunggu nafkah.
Tidak sedikit dari kalian yang berkomentar sungguh sayang wanita-wanita berpendidikan terkungkung dan berkutat dengan dapur, sumur dan kasur.
Belum lagi
Banyak para suami yang tutup mata. Mengatakan istrinya paling dicinta namun sekedar membantu pekerjaan rumah begitu gengsi. Tidak sedikit suami yang lupa membanggakan istri. Hampir punah suami yang melempar pujian kecil agar istri tetap merasa percaya diri.

Dan...

Untuk kalian wanita yang sekarang sedang menyandang status ibu rumah tangga. Jangan merasa tersisih, minder, rendah diri, jangan merasa tidak memiliki kemampuan dan kebiasaan apapun. Sekarang berdirilah setegap mungkin, kenali diri dan gali harta karun yang selama ini terpendam dalam diri, setiap dari kita pasti memiliki sesuatu, jika sudah menemukannya asah itu untuk dijadikan senjata sejuta manfaat, untuk diri kita, keluarga kecil kita dan orang lain. Jadikan hidup kita jauh lebih produktif dari sekarang. Tunjukan jika di rumah pun kita bisa bermanfaat, jika di rumah pun kita bisa sukses. Sukses paling kecil dari setiap wanita adalah benar-benar bisa membuat dirinya berharga.

Salam hangat dari emak berdaster si ibu tumah tangga bahagia🤗

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HALAMAN CURCOL

Ada kalanya sebagai manusia biasa saya pribadi merasakan kesepian yang teramat sangat, kalian pernah begitu? Barangkali pernah, tapi ada juga yang bisa jadi masih bersikap naif sambil membaca dan mengernyitkan dahi selagi menggelengkan kepala lalu berkata dalam hati, saya tidak pernah kesepian. Setiap orang hidup pasti punya masalah yang akan membuat mereka merasa terpuruk yang akan menumbuhkan rasa kesepian ini. Pertengkaran dengan orang terdekat, dicampakan, kehilangan, atau bahkan mereka memang kesepian sejak lama namun mencoba menutupinya dengan hidup seolah punya kebahagiaan melimpah, kesenangan, teman banyak dan ketenaran, padahal semua palsu. Palsu, karena saat dia kembali di kamar tidurnya, sendiri lalu melupakan setiap kesenangan yang baru saja dilakukan. 4 Oktober 2015 kemaren saya baru kehilangan orang yang benar-benar berharga. Mungkin hal ini yang membuat saya kali ini teramat sangat merasakan kesepian. Tempat saya berbagi segala hal harus pergi lebih awal menghada...

SALAM KENAL

hy women.. ini blog pertama saya setelah 6 tahun tidak pernah membuka diri lagi untuk sesuatu yang berbau "menulis". Awalnya sedikit ragu untuk membuat blog ini, tapi saya pikir kenapa tidak? Mungkin saya bisa berbagi cerita tentang apa yang saya alami, lihat dan saya dengar. Tentu dengan penuh harap saya agar ceritacitawanita.blogspot.com ini bisa berguna bagi siapa saja yang tidak sengaja  membacanya. Sesuai dengan judul. Salam kenal dari saya sebagai penulis amatir. Saya berumur 24th di tahun 2014 ini, mempunyai hidup biasa aja, pernah galau juga, pernah bokek juga,pernah alay juga. Suka bercerita walau kadang dengan alur yang tidak beraturan (maksudnya bukan alur campuran melainkan alur yang mungkin orang stress pun kaga ngerti). Dan karena perkenalan ini saya rasa tidak begitu penting jadi cukup sekian salam kenal dari saya.

PESAN MAAF DARI BUNDA (Kehamilan)

Semenjak menjadi penjual daster di akun  Instagram @dasterzulaikha (males nautin link),  aku mendapatkan banyak pembelajaran dari banyak cerita pembeli, terutama tentang masa kehamilan. Masa suka cita bagi banyak wanita, sekaligus masa terberat yang harus dijalani. Mulai dengan masa deg-degan menunggu hasil yang keluar dari testpack hingga berita fix dari dokter kandungan. Kemudian masa ngidam di trimester pertama, masa yang tak selalu sama pada setiap ibu hamil. Ada yang sulit makan, ada yang cerewet makan, ada yang uring-uringan efek samping dari tak nyamannya rasa tubuh dengan berbagai penyesuaian baru. Ada juga yang malas mandi, susah masak karena pusing/mual mencium aroma bumbu. Kadang, mereka yang tidak mengerti, menganggap yang dialami ibu hamil hanya tingkah manja atau kelebayan saja. Sekali lagi, masa kehamilan tiap wanita itu berbeda-beda tantangannya. Kemudian memasuki trimester kedua. Sensasi sering bolak-balik BAK, rasa begah di perut dan sensasi tenda...