Langsung ke konten utama

PESAN MAAF DARI BUNDA (Kehamilan)

Semenjak menjadi penjual daster di akun 
Instagram @dasterzulaikha (males nautin link), 
aku mendapatkan banyak pembelajaran dari banyak cerita pembeli, terutama tentang masa kehamilan. Masa suka cita bagi banyak wanita, sekaligus masa terberat yang harus dijalani.

Mulai dengan masa deg-degan menunggu hasil yang keluar dari testpack hingga berita fix dari dokter kandungan.

Kemudian masa ngidam di trimester pertama, masa yang tak selalu sama pada setiap ibu hamil. Ada yang sulit makan, ada yang cerewet makan, ada yang uring-uringan efek samping dari tak nyamannya rasa tubuh dengan berbagai penyesuaian baru. Ada juga yang malas mandi, susah masak karena pusing/mual mencium aroma bumbu. Kadang, mereka yang tidak mengerti, menganggap yang dialami ibu hamil hanya tingkah manja atau kelebayan saja. Sekali lagi, masa kehamilan tiap wanita itu berbeda-beda tantangannya.

Kemudian memasuki trimester kedua. Sensasi sering bolak-balik BAK, rasa begah di perut dan sensasi tendangan kecil yang mulai membuat mood bumil mulai membaik namun jadi cepat lelah.

Trimester ketiga yang semakin mendekati masa kelahiran akan mengalami susah tidur. Aku mengalami dua kali kehamilan dan saat semakin dekat masa lahiran, akan semakin susah tidur, janin yang membesar mulai berat dan sesekali dada serasa sesak.

Yang paling sering saya dengar dari keresahan ibu hamil adalah kenaikan berat badan yang tentu signifikan, tampilan kulit yang berubah menghitam, muka berjerawat dan stretch mark (gurat peregangan) yang muncul di mana-mana. Kemudian dengan mudahnya orang berkomentar cenderung mengarah pada Body Shaming.

Inilah yang harus dihadapi ibu hamil.
Lalu salahkan ibu hamil mengeluh?

Manusiawi. 

Akupun sesekali mengeluh, menangis, gampang emosi dengan mood yang turun naik, rasa tidak nyaman yang menimbulkan efek rasa menderita muncul bergantian.

"Nak, inilah masa kehamilanku saat mengandungmu. Aku teramat sangat kewalahan, dengan melalui banyak perubahan dan penyesuaian. Namun egois ingin berontak dengan banyak keluh itu selalu sukses terobati dan terhapus, saat kamu sesekali menendang dari dalam. Seolah saat itu kamu sedang menyampaikan 'tidak apa Bunda, aku akan jadi anak baik dan akan begitu menyayangimu'. Saat itu aku mendapat semangat. Senyumku mengembang di tengah isak tangis beratnya aku mengandungmu. Maaf jika sesekali itu menjadi keluh, bukan karena aku tidak bahagia ada kamu di janinku, terlebih aku sedang merasakan perjuanganku untuk menghadirkanmu ke dunia ini."

Ada ribuan rasa dari kehamilan. Ada bahagia sekaligus derita. Inilah kenapa setiap doa dari mereka yang mengandung sangat mudah terijabah.

Kemudian, untuk para suami. Pahamilah keluh istri bukan berarti keluh sebab protes dengan keadaan, istrimu hanya sedang mengalami beban berat dari banyak perbedaan dalam dirinya. Dengarkan dan peluk dia untuk menguatkan. 

Juga untuk kalian yang selalu berkomentar "tidak perlu", lebih baik diam dan doakan ibu hamil agar sehat hingga selesai persalinan. 
Mental mereka yang hamil harus tetap waras, agar bisa menularkan hal positif pada janin.

Terakhir ingin kusampaikan.... 

Terimakasih anakku sudah terlahir untukku.

Terimakasih Umi, kau ibu yang sudah susah payah melahirkan dan merawatku.

Untukmu yang masih berjuang dalam mendapatkan keturunan, selalu kupanjat doa. Jangan lelah, jangan sedih dan jangan merasa kurang. Sebab kamu tidak pernah tau, mungkin hati dan sikapmu lebih keibuan dari kami yang telah menjadi ibu. Hanya saja, Tuhan sedang memintamu untuk lebih dekat dengan banyak meminta kepadaNya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAMAHKU ANAK SOSMED (Fiksi)

"Kanaya, belikan Mamah paket data dong!!" Terdengar teriakan mamah dari luar kamar dengan suara agak mono, yg kalau dari dekat bisa memekikan tekinga. "Iya mah,bentar!!!" Aku menyahut tidak kalah cempreng dengan tingkat mono sumbang. Mamah baru kenal sosial media beberapa tahun terakhir dan lagi gila-gilanya. Selalu pajang kegiatan terkininya dengan gaya super eksis. Mamah berusia 43 tahun namun dengan perawakan mungil dan masih awet muda, banyak teman-temannya bilang kalau mamah seperti 10 atau 15 tahun terlihat lebih muda. Sosok ibu tunggal pekerja keras, beliau cukup ulet setelah Papah meninggal karena serangan jantung. Beliau pegawai salah satu perusahaan swasta. Kehidupan kami cukup sederhana namun kebutuhan tidak kekurangan, ya cukuplah. Namun semenjak kecanduan Mamah dengan sosmed membuat hidup sepertinya lebih irit. Uang jajanku berkurang, makan di rumah dengan lauk alakadar, keperluan sekolah tidak lagi utama. Mungkin dananya pindah untuk baju gamis yan

MEMBENCI

Hai, gue Desy yang akan bercerita tentang apa saja yang dirasa, didengar, dialami dan diketahui. Semua masalah dan pelik, pahit,manis dan bahagia kehidupan ada di sini. Di RUANG CURHAT.   Membenci adalah hal paling mudah dilakukan oleh hampir banyak orang. Entah kenapa hati begitu gampang tidak suka.   Pernah ga kalian mendengar alasan seseorang tidak menyukai orang lain hanya karena, “Ya ga suka aja.”   Membenci adalah hal yang melelahkan, terlebih saat membenci dengan tambahan amarah. Karena membenci yang biasa kita tujukan pada orang lain akan membuat hati terasa panas dengan bara amarah yang menyala. Membenci itu adalah aktivitas mengganggu, sebab kita sering sukar tidur nyenyak karena dongkol hati. Sementara yang di benci malah hidup normal dan baik-baik saja.   Karena membenci seseorang kita juga bisa lelah menangis kecewa. Meski mulut berkata, “Aku ga benci, cuma kecewa.” Tapi tiap ketemu ada rasa memuncah di hati yang ingin segera diluapkan, entah dengan makian,

TV Indonesia Sejagat Raya

Saya emak rumah tangga yg full time ngurusin anak sama suami sambil curi-curi waktu buat ngurusin olshop kecil-kecilan (sekalian promo di FB: desy faurina dan follow Instagram @desyfaurina yaach kali aja emak mau jajan). Yaah umumnya emak-emak rumah tangga hiburan yang paling sering dinikmati ya TV, walau ga dari pagi ketemu pagi nonton TV aja tapi karena tiap hari ketemu ama tuh TV membuat saya sedikit banyak nyaris tau jadwal acaranya. Hehe bukan kurang kerjaan juga tp emang pengangguran mau gimana??? Dari sekian tahun pernikahan (biarpun masih seumur kecambah) saya kok ngerasa tontonan TV lokal se-Indonesia Raya nyaris ga ada peningkatan mutu, apalagi beberapa tahun terakhir.  Miris dan meringis berhubung saya punya anak usia 3 tahun yang udah ngerti banget sama TV, saya cukup kesulitan memilah milih tayangan baik buat anak (emak lain juga sama kayanya). Itu buat anak lain lagi buat ABG hedeeeh klo dulu zaman 90an masih ada tayangan FTV dongeng kaya cinderella dan beberapa donge