Langsung ke konten utama

PESAN MAAF DARI BUNDA (Tumbuh Kembang)


Masa menyenangkan melihatmu tumbuh menjadi semakin besar dan pintar. Dari bayi mungil, kemudian tiarap, merangkak, berdiri, melangkah berjalan dan berlari.
.
Masa ini juga membuatku terkadang menjadi sosok ibu yang rendah diri, terlebih jika tumbuh kembangmu tak secepat anak seusiamu.
.
Ini adalah masa emas. Namun aku kadang melewatkannya, bersama setumpuk pekerjaan yang harus kuselesaikan. Di masa ini aku juga sering bersedih hati sebab sesekali disalahkan, ada lebam biru di dahimu, luka lecet di lututmu atau saat tangan kakimu terkilir, buah hasil belum stabilnya gerakanmu. 
Namun bahagiaku adalah betapa sering aku bisa memelukmu kala itu. 
Pertumbuhanmu memang tak semenakjubkan anak lain, namun bunda tetaplah sangat bersyukur kau menjadi anak sehat. Pada fase ini, Bunda mendapat pertanyaan kenapa kamu belum begini, kenapa kamu belum bisa ini atau itu. Meski mencoba menutup telinga, namun aku tidak baik-baik saja. Benak ini sesekali ikut bertanya "Iya ya, kenapa?", tanpa sadar Bunda menjadi ibu  yang akhirnya membandingkan anak satu dan lainnya, tanpa sadar ada ambisi untuk mendorong kamu menjadi seperti anak lainnya, salahnya aku tanpa sadar menjadi terlalu kuat mendorongmu untuk seperti yang lain.
.
Ambisi Bunda semakin berapi dan hatiku teramat kesal saat dorongan, tekanan, pertanyaan mengapa kamu belum bisa ini dan itu datang dari keluarga terdekat.
.
Hingga pada suatu saat Bunda tersadarkan, ada kelebihan yang kamu miliki dan anak lain belum punya. Ada sesuatu yang kamu kuasai dan anak lain belum bisa. Ternyata setiap anak itu berbeda, mereka memiliki kelebihan masing-masing. 
.
Bunda, hanya ibu yang meresapi ilmu lewat teori parenting dan kadang luput dalam menerapkan. Sering lupa harus apa saat terdesak dengan banyak tuntutan.
.
Bunda pernah mendengar, jika setiap ibu selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Bunda pun demikian. Meski ternyata itu juga untuk kebaikanku, itulah kenapa aku kadang tampak egois dan banyak mengatur. 
.
"Nak, terimakasih sudah tumbuh menjadi luar biasa. Maafkan aku di masa lalu yang kadang hanya bisa menuntut kamu harus cepat bisa, namun tak tau harus mengajarkan seperti apa."

#Pesanmaafdaribunda
#CurhatanMamahDedes

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAMAHKU ANAK SOSMED (Fiksi)

"Kanaya, belikan Mamah paket data dong!!" Terdengar teriakan mamah dari luar kamar dengan suara agak mono, yg kalau dari dekat bisa memekikan tekinga. "Iya mah,bentar!!!" Aku menyahut tidak kalah cempreng dengan tingkat mono sumbang. Mamah baru kenal sosial media beberapa tahun terakhir dan lagi gila-gilanya. Selalu pajang kegiatan terkininya dengan gaya super eksis. Mamah berusia 43 tahun namun dengan perawakan mungil dan masih awet muda, banyak teman-temannya bilang kalau mamah seperti 10 atau 15 tahun terlihat lebih muda. Sosok ibu tunggal pekerja keras, beliau cukup ulet setelah Papah meninggal karena serangan jantung. Beliau pegawai salah satu perusahaan swasta. Kehidupan kami cukup sederhana namun kebutuhan tidak kekurangan, ya cukuplah. Namun semenjak kecanduan Mamah dengan sosmed membuat hidup sepertinya lebih irit. Uang jajanku berkurang, makan di rumah dengan lauk alakadar, keperluan sekolah tidak lagi utama. Mungkin dananya pindah untuk baju gamis yan

MEMBENCI

Hai, gue Desy yang akan bercerita tentang apa saja yang dirasa, didengar, dialami dan diketahui. Semua masalah dan pelik, pahit,manis dan bahagia kehidupan ada di sini. Di RUANG CURHAT.   Membenci adalah hal paling mudah dilakukan oleh hampir banyak orang. Entah kenapa hati begitu gampang tidak suka.   Pernah ga kalian mendengar alasan seseorang tidak menyukai orang lain hanya karena, “Ya ga suka aja.”   Membenci adalah hal yang melelahkan, terlebih saat membenci dengan tambahan amarah. Karena membenci yang biasa kita tujukan pada orang lain akan membuat hati terasa panas dengan bara amarah yang menyala. Membenci itu adalah aktivitas mengganggu, sebab kita sering sukar tidur nyenyak karena dongkol hati. Sementara yang di benci malah hidup normal dan baik-baik saja.   Karena membenci seseorang kita juga bisa lelah menangis kecewa. Meski mulut berkata, “Aku ga benci, cuma kecewa.” Tapi tiap ketemu ada rasa memuncah di hati yang ingin segera diluapkan, entah dengan makian,

TV Indonesia Sejagat Raya

Saya emak rumah tangga yg full time ngurusin anak sama suami sambil curi-curi waktu buat ngurusin olshop kecil-kecilan (sekalian promo di FB: desy faurina dan follow Instagram @desyfaurina yaach kali aja emak mau jajan). Yaah umumnya emak-emak rumah tangga hiburan yang paling sering dinikmati ya TV, walau ga dari pagi ketemu pagi nonton TV aja tapi karena tiap hari ketemu ama tuh TV membuat saya sedikit banyak nyaris tau jadwal acaranya. Hehe bukan kurang kerjaan juga tp emang pengangguran mau gimana??? Dari sekian tahun pernikahan (biarpun masih seumur kecambah) saya kok ngerasa tontonan TV lokal se-Indonesia Raya nyaris ga ada peningkatan mutu, apalagi beberapa tahun terakhir.  Miris dan meringis berhubung saya punya anak usia 3 tahun yang udah ngerti banget sama TV, saya cukup kesulitan memilah milih tayangan baik buat anak (emak lain juga sama kayanya). Itu buat anak lain lagi buat ABG hedeeeh klo dulu zaman 90an masih ada tayangan FTV dongeng kaya cinderella dan beberapa donge