Masa menyenangkan melihatmu tumbuh menjadi semakin besar dan pintar. Dari bayi mungil, kemudian tiarap, merangkak, berdiri, melangkah berjalan dan berlari.
.
Masa ini juga membuatku terkadang menjadi sosok ibu yang rendah diri, terlebih jika tumbuh kembangmu tak secepat anak seusiamu.
.
Ini adalah masa emas. Namun aku kadang melewatkannya, bersama setumpuk pekerjaan yang harus kuselesaikan. Di masa ini aku juga sering bersedih hati sebab sesekali disalahkan, ada lebam biru di dahimu, luka lecet di lututmu atau saat tangan kakimu terkilir, buah hasil belum stabilnya gerakanmu.
Namun bahagiaku adalah betapa sering aku bisa memelukmu kala itu.
.
Pertumbuhanmu memang tak semenakjubkan anak lain, namun bunda tetaplah sangat bersyukur kau menjadi anak sehat. Pada fase ini, Bunda mendapat pertanyaan kenapa kamu belum begini, kenapa kamu belum bisa ini atau itu. Meski mencoba menutup telinga, namun aku tidak baik-baik saja. Benak ini sesekali ikut bertanya "Iya ya, kenapa?", tanpa sadar Bunda menjadi ibu yang akhirnya membandingkan anak satu dan lainnya, tanpa sadar ada ambisi untuk mendorong kamu menjadi seperti anak lainnya, salahnya aku tanpa sadar menjadi terlalu kuat mendorongmu untuk seperti yang lain.
.
Ambisi Bunda semakin berapi dan hatiku teramat kesal saat dorongan, tekanan, pertanyaan mengapa kamu belum bisa ini dan itu datang dari keluarga terdekat.
.
Hingga pada suatu saat Bunda tersadarkan, ada kelebihan yang kamu miliki dan anak lain belum punya. Ada sesuatu yang kamu kuasai dan anak lain belum bisa. Ternyata setiap anak itu berbeda, mereka memiliki kelebihan masing-masing.
.
Bunda, hanya ibu yang meresapi ilmu lewat teori parenting dan kadang luput dalam menerapkan. Sering lupa harus apa saat terdesak dengan banyak tuntutan.
.
Bunda pernah mendengar, jika setiap ibu selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Bunda pun demikian. Meski ternyata itu juga untuk kebaikanku, itulah kenapa aku kadang tampak egois dan banyak mengatur.
.
"Nak, terimakasih sudah tumbuh menjadi luar biasa. Maafkan aku di masa lalu yang kadang hanya bisa menuntut kamu harus cepat bisa, namun tak tau harus mengajarkan seperti apa."
#Pesanmaafdaribunda
#CurhatanMamahDedes
Komentar
Posting Komentar